Eksplorasi Arsitektur Puitis berdasarkan Konsep “The 5 Steps Of Griefs”
Keywords:
arsitektur puitis, kedukaan, emosional, kehilanganAbstract
Kematian merupakan pengalaman universal yang sering kali membawa dampak emosional dan spiritual mendalam. Sayangnya, banyak ruang memorial seperti rumah duka dan rumah abu masih dirancang secara fungsional semata, tanpa mempertimbangkan kebutuhan psikologis pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan arsitektur puitis dalam merespons pengalaman kedukaan berdasarkan lima tahap emosi menurut Elisabeth Kübler-Ross: penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbasis studi literatur, dengan pengumpulan data dari berbagai sumber akademik relevan yang kemudian dianalisis secara deskriptif melalui pendekatan fenomenologis dan interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen arsitektur seperti pencahayaan, tekstur material, warna, dan atmosfer ruang memiliki keterkaitan langsung dengan kondisi emosional pengguna. Pendekatan multisensorik terbukti memperkuat makna ruang duka dan memungkinkan arsitektur berperan sebagai medium untuk refleksi, ketenangan, dan transendensi spiritual, khususnya dalam konteks urban yang padat.