Abstrak Penerapan Sistem Interlocking Space dalam Redesain Ruang Stasiun Serpong
Keywords:
Stasiun Serpong, Interlocking Space, Nexlock, Redesain, Konektivitas RuangAbstract
Perencanaan ruang publik yang berkelanjutan dan terintegrasi menjadi isu penting dalam arsitektur modern, terutama dalam pengembangan infrastruktur transportasi massal yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat urban. Stasiun Serpong, sebagai simpul transportasi penting di wilayah penyangga Jakarta, memerlukan redesain yang mampu meningkatkan kualitas ruang dan pengalaman pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang Stasiun Serpong dengan pendekatan interlocking space, yaitu strategi perancangan ruang yang saling mengunci secara fungsional dan visual, melalui konsep Nexlock yang mengedepankan fleksibilitas, konektivitas, dan keberlanjutan. Metode yang digunakan meliputi studi literatur dan observasi lapangan terhadap kondisi eksisting stasiun untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi spasial. Hasil perancangan menghasilkan sistem zonasi ruang yang terbagi menjadi area publik, semi-publik, privat, dan ruang hijau yang terintegrasi secara menyeluruh. Desain juga menekankan optimalisasi pencahayaan alami, ventilasi silang, sirkulasi radial, serta fasilitas inklusif yang ramah bagi semua kalangan. Pembahasan menunjukkan bahwa pendekatan interlocking space mampu menciptakan desain stasiun yang efisien, humanis, dan adaptif terhadap dinamika kota. Desain ini diharapkan menjadi referensi bagi pengembangan simpul transportasi publik yang mendukung kesejahteraan pengguna dan keberlanjutan lingkungan.