Perancangan Museum Penerbangan dengan Pendekatan Adaptive Reuse pada Eks Terminal Bandara Kemayoran
DOI:
https://doi.org/10.51170/jimtd.v1i1.65Keywords:
Adaptive Reuse, Terbengkalai, Komunitas, Museum, PlacemakingAbstract
Kondisi bangunan bersejarah peninggalan masa lalu semakin memprihatinkan. Bangunan ini tidak terurus dan ditinggalkan, meski beberapa di antaranya sudah ditetapkan menjadi Bangunan Gedung Cagar Budaya (BGCB). Salah satu BGCB yang saat ini masih belum terurus adalah bangunan Eks Terminal Bandara Kemayoran, yang mana memiliki sejarah yang penting bagi Indonesia khususnya DKI Jakarta dalam bidang penerbangan. Bangunan Eks Terminal Bandara Kemayoran yang saat ini masih dibiarkan terbengkalai dapat menyebabkan hilangnya nilai-nilai sejarah yang melekat pada bangunan itu seiring dengan bertambahnya kerusakan yang ada. Selain itu, belum terurusnya bangunan ini juga berpotensi menjadi tempat kegiatan negatif bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini disayangkan karena banyak komunitas dan masyarakat sekitar yang memiliki antusias yang tinggi untuk datang dan berkegiatan di kawasan ini. Oleh karena itu, diperlukan sebuah tempat untuk menampung kegiatan komunitas dan masyarakat sekitar dengan tetap mempertahankan bangunan Eks Terminal Bandara Kemayoran seperti yang tertuang pada penetapan Cagar Budaya. Perancangan ini berfokus pada penyediaan sebuah tempat yang dapat menampung kegiatan komunitas dan masyarakat dengan konsep placemaking untuk menghubungkan pengunjung dengan kawasan agar kawasan ini agar dapat berkembang. Selain itu, digunakan pendekatan adaptive reuse untuk memberikan fungsi baru berupa museum penerbangan pada bangunan Eks Terminal Bandara Kemayoran tanpa mengubah kondisi aslinya agar tetap bisa menjadi pembelajaran sejarah bagi generasi di masa depan.
Downloads
Published
2025-03-29
Issue
Section
Articles